Kesan dan Pesanku untuk Odop
Daftar Isi
Menemukan
Odop, one day one post seperti mendapat oase di tengah tandusnya ilmu tentang
literasi. Setelah sekian lama terombang ambing dari group kepenulisan yang satu
ke group yang lainnya. Spirit menulisnya terasa di sini. Sesuai namanya one day
one post, satu hari satu postingan. Awalnya masuk terasa mustahil bisa
melampauinya, di tengah kesibukanku sebagai guru, dan ibu rumah tangga beranak
dua.
Menulis setiap hari, biasanya aku
menulis setelah anak-anak tertidur, terkadang sampai tengah malam. Mengantuk segera
lenyap tak kala aku hanyut dalam tulisan, ikut jadi tokoh pada cerita yang
kubuat. Setelah cerita selesai ada hormon bahagia yang membuatku bahagia.
Namun, selama dua bulan kelas Odop
ada juga masa-masa malas menulis, bosan dan terkadang jenuh. Manusiawi! Segera kuhilangkan
rasa itu, takut dikeluarkan oleh PJ kelas Odop. Melihat teman satu group sudah
post postingan juga memberikan semangat sendiri. Melecut rasa ingin memposting
juga. Masa-masa itu sudah terlewat. Pada tanggal 7 November 2019, aku
dinyatakan lulus dan termasuk anggota besar dari Odop.
Kenang-kenangan materi yang pernah
diberikan di Odop, kukumpulkan di group Whatsapp, yang anggotanya hanya diri
sendiri, jadi kapanpun dan dimanapun bisa dibaca kembali.
Kesanku
bertambah ilmu, bertambah rasa percaya diri dan bertambah saudara di Odop. Luar
biasa Odop! Hanya saja ke depannya, untuk materi bisa ditambahkan tentang
kaidah kepenulisan. Ini sangat bermanfaat untuk penulis pemula seperti aku.
Sekarang
setelah tantangan dari Odop selesai, ada tantangan dari diri sendiri. Apakah diri
masih bisa melanjutkan spirit of one day one post? Menulis setiap hari. Nyatanya
dalam satu minggu ini, hanya tulisan ini yang terangkai. PJ, penanggung jawab
menulis tidak ada lagi, jadi semangatnya kendor.
Semoga
aku dan teman-teman Odoper lainnya mampu melewati tantangan dari diri sendiri. Menulis
setiap hari. Kita adalah PJ, penanggung jawab untuk diri sendiri, untuk tetap
menegakkan komitmen menulis setiap hari. Jangan biarkan satu hari berlalu tanpa
menulis. Kita sudah bersusah payah selama dua bulan berlatih. Jangan sampai
kebiasaan itu memudar. Bismillah, semoga komitmen itu menghantarkan kita jadi
penulis yang bermanfaat.
Akhir
kata, ungkapan terimakasih kepada PJ group London. Semoga ilmu dan amal kalian
semua dalam membimbing dan mengarahkan jadi amal jahiriyah. Mas Rafi, mohon
maaf jika Biografi yang dibuat kurang berkenan. Mas Lutfi, yang baik hati dan
tidak sombong dalam berbagi ilmu. Mbak Silvana, mohon maaf aku jarang Blog Walking,
bukannya disengaja. Mbak Setya, mohon maaf dalam bedah karya kalau kata-kataku
sedikit pedas. Kepada teman-teman satu group London, kalian hebat. Semoga kita
jadi penulis yang bermanfaat. Aamiin.