Sebuah Jejak (Part V)
Daftar Isi
“Never
worry about tomorrow. Just let gone your sorrow. Make your spirit grow. Because
Allah always know and help the heart that feels raw.” Nayla menerima fire word dari seorang
sahabat. Kini ia bangkit dan tidak memikirkan Falah lagi. Seiring waktu rasa
sakit hati sembuh dengan sendirinya.
Seorang
teman dengan diam-diam mendoakan Nayla. Mengajak ke setiap kesungguhan nyata
aktifitas dakwah. Menjadi shelter atas tiap tekanan, bukan saja sabar dan
ikhlas melewati. Namun menjaga agar Nayla tetap konsisten menempatkan visi-visi
keimanan. Berkat semangat dan doa teman-teman di jejak hijrah, akhirnya bisa
melangkah lebih baik. Tepat pada tanggal dua Desember, Nayla mempersembahkan
her scholar untuk ayah.
Nayla
terlihat melengkapi syarat untuk ikut wisuda priode Januari. Ia bawa bundelan
skripsi yang siap dijilid, meminta tanda tangan pengesahan dosen pembimbing
lalu meletakkan salah satu skripsi di perpustakaan kampus.
[Meskipun
aku sudah beristri, sulit untuk melupakanmu, aku menyesal ….] papar Falah
melalui gawainya. Nayla berfikir sejenak. “Oh, ternyata Falah sudah beristri,
secepat itu ia mengambil langkah. Sudahlah …. Hempaskan. Jemari Nayla ligat
memainkan gawainya. Nomor Falah terpaksa ia blokir. Tidak ada urusan.
[Terimakasih
ya Allah mengijinkan aku untuk tetap berfikir. Melenyapkan pikiran menikah tanpa
wali ayah, untuk mengikuti jejak manis namun semu. Resep paling murah yang bisa
merusak iman. Tiada yang lebih membahayakan, daripada jejak-jejak yang
menggores tajam dikenangan, kemudian merusak tatanan masa depan. Lebih
berbahaya lagi jejak-jejak kecil yang berseberangan dengan aturan manusia
terlebih lagi aturan Tuhan. atau jejak-jejak sepi yang tak mungkin kembali
sedang aku terus ratapi. Optimis kuingin
berpijak pada jejak baru, dimana akan tercipta kreatifitasku, karena mumpung
diatas sana langit masih berwarna biru, dan pada jejak yang tak mungkin tepungut
terselip doa agar tidak terjatuh semakin keras! Make my life better Enjoy the
life forever Happy or sad Believe, it will be satisfied] ungkap Nayla pada buku
diarinya.
Posting Komentar