Wujudkan Mimpi Rumah Pertama
Daftar Isi
Emak, begitu orang memanggilnya berusia sekitar 53
tahun. Tinggal di pinggiran kota Muara Bungo, Jambi. Ketika bertandang ke
rumahnya, satu yang terselip dalam hati supaya Allah segera mewujudkan mimpi
rumah pertama emak.
Wujudkan Rumah Impian Emak yang Layak Huni |
Emak dan bapak berada pada rumah yang belum layak huni. Ada dua kamar yang dipisahkan oleh skat triplek yang tidak terlalu besar. Berlantai semen kasar. Satu dapur, dengan dinding kayu yang sengaja dipasang jarang-jarang. Jika memasak di pagi buta, akan terasa gigil mendera karena angin mudah keluar masuk dengan leluasa. Jika hujan, air akan merembes dari sebagian dinding yang bagian bawahnya adalah tanah tidak ditutup dengan penghalang apapun. Jangan kaget jika ada petir, karena akan mengejutkan lewat gemuruh dari dasar tanah dan sinar terangnya akan membuat begidik dari celah papan dinding.
Lalu, kenapa emak tidak pindah saja atau mencari rumah
yang lebih layak untuk dihuni? Simak yuk, kisahnya dalam mewujudkan mimpi rumah
pertama emak!
Mimpi Rumah Pertama Emak
Sebelum lebih lanjut tahu tentang mimpi rumah pertama
emak, baiknya kita cari tahu dulu, seperti apa rumah impian orang pada
umumnya:
- Rumah yang kokoh
Rumah yang kokoh yaitu rumah yang bisa menjadi tempat
berlindung para penghuninya. Memiliki luas minimum yaitu 9 meter untuk satu
orang. Jika idealnya, satu keluarga memiliki 2 orang anak maka luas minimumnya
sekitar 36 meter. Lalu, punya sirkulasi udara dan cahaya yang baik. Mempunyai jendela
dan kamar mandi di dalam rumahnya.
- Rumah yang penuh cinta
Rumah yang penuh kehangatan, cinta, tawa isi
penghuninya lebih utama dibandingkan kemewahan. Di sinilah konsep rumahku
surgaku diterapkan. Dimana kebahagiaan bersumber. Seorang anak memulai
menemukan dan belajar segalanya dimulai dari langkah di dalam rumah.
- Rumah yang memiliki tetangga yang baik
Memiliki tetangga yang baik adalah karunia tersendiri
yang patut disyukuri. Suka tidak suka lingkungan juga akan mempengaruhi tumbuh
kembang seorang anak yang berada di dalamnya. Jadi, rumah impian itu terwujud
jika ada tetangga yang baik juga ‘kan?
Lalu, seperti apa rumah impian emak? Dia tidak akan menjawab yang muluk-muluk. Dia hanya menjawab dengan tersipu,” cukup yang bisa mengahalangi dari basah karena hujan dan terlindung dari panas. Dia tidak memiliki impian rumah yang besar. Rumah yang mewah namun dia hanya ingin melihat anak-anaknya nanti lebih baik dari dirinya sekarang.
Emak hanya memiliki satu keinginan yaitu melihat anak-anaknya lebih baik. Keinginan itu tidak otomatis mudah terwujud. Butuh perjuangan yang sangat keras untuk bisa mencapainya, karena emak dan bapak hanya bekerja sebagai buruh kasar yang gajinya hanya habis sehari itu. Sungguh sukar dengan kondisi empat orang anak. Namun, niat yang tulus dari emak itu akhirnya oleh diijinkan oleh Allah untuk terwujud.
Lalu, seperti apa rumah impian emak? Dia tidak akan menjawab yang muluk-muluk. Dia hanya menjawab dengan tersipu,” cukup yang bisa mengahalangi dari basah karena hujan dan terlindung dari panas. Dia tidak memiliki impian rumah yang besar. Rumah yang mewah namun dia hanya ingin melihat anak-anaknya nanti lebih baik dari dirinya sekarang.
Emak hanya memiliki satu keinginan yaitu melihat anak-anaknya lebih baik. Keinginan itu tidak otomatis mudah terwujud. Butuh perjuangan yang sangat keras untuk bisa mencapainya, karena emak dan bapak hanya bekerja sebagai buruh kasar yang gajinya hanya habis sehari itu. Sungguh sukar dengan kondisi empat orang anak. Namun, niat yang tulus dari emak itu akhirnya oleh diijinkan oleh Allah untuk terwujud.
Emak menunda wujudkan Mimpi Rumah Pertamanya Demi Pendidikan Anak-anak
Anak-anak emak berkumpul di rumah saat Idul fitri |
Emak punya keinginan yang gigih, meskipun beliau tidak sempat menyelesaikan pendidikan SD, dia percaya untuk merubah kehidupan anak-anak, sekolah adalah pintunya. Emak tunda mimpi rumah pertamanya. Meskipun, awalnya dia sudah mencicil konsen, kayu, batu gunung untuk membuat sebuah rumah. Barang-barang itupun harus ia relakan pindah tangan demi bisa membayar uang masuk perguruan tinggi tahun 2004 dan uang SPP sebesar 400.000 per semester.
Setelah berdarah-darah menamatkan kuliah putri
pertamanya. Emak mengalami perundungan. Nyatanya, meskipun sudah menyandang
sarjana, putrinya tersebut hanya bekerja sebagai guru honorer. Yang dikalkulasikan
gajinya tidak begitu jauh dengan gaji bapak sebagai buruh kasar. Perundunganpun
tidak bisa dielakkan dari orang-orang yang lebih memilih untuk tidak
menyekolahkan anak-anaknya. Namun, itu tidak menyurutkan niat emak tetap
menyekolahkan anak-anaknya yang lain. Kata emak, “jangan pedulikan
bisikan-bisikan di sekeliling. Jangan jadikan ijazah, kerjaan, kekayaan tujuan kenapa
harus sekolah. Karena kalau begitu, kamu akan kecewa. Namun, sekolahmu semoga
bisa mendekatkan diri kepada Allah.”
Jangan pedulikan bisikan-bisikan di sekeliling. Jangan jadikan ijazah, kerjaan, kekayaan tujuan kenapa harus sekolah. Karena kalau begitu, kamu akan kecewa. Namun, sekolahmu semoga bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Linda Puspita, anak pertama emak. Seorang blogger, content writer dan guru honorer di sekolah rujukan kab. Bungo |
Betul saja, Putri keduanya pun menyelesaikan pendidikan SMA-nya dengan baik, meskipun kemudian dia memilih jadi ibu rumah tangga.
Indah Fitriani, anak kedua emak |
Tidak patah karena perundungan emakpun mengkuliahkan
anak ketiganya di perguruan tinggi swasta di Jambi. Pada bulan Juli 2020 telah
menyelesaikan ujian yudisium untuk jurusan matematika dengan nilai complaude.
Mayang Sari, anak ketiga emak lulus dengan predikat complaude tahun 2020 |
Kemudian anak bungsu emak seorang laki-laki,
rencananya tahun ini masuk jurusan desain grafis di perguruan tinggi Negeri Sumatera Barat.
Anggun Pamungkas, anak bungsu emak. Juara 2 lomba Nasyid se-Provinsi Jambi |
Ah, emak selalu punya cara untuk mengalihkan
keinginannya, menyampingkan kebutuhannya sendiri. Demi anak-anaknya tetap
sekolah. Kalau hitungan manusia tidak akan ketemu dari mana ia dapat uang untuk
mengkuliahkan ketiga anaknya. Kalau orang bertanya ia akan menjawab, “Dari rejeki
anak-anak, yang penting emak dan bapak sehat, bisa terus cari uang.”
Kementerian PUPR melaui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) akan menjawab mimpi rumah pertama emak
Beberapa
bulan lalu, ada kabar baik, emak didatangi pak RT dan RW katanya ada pendataan
calon penerima BSPS. Itu lho program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dari
pemerintah untuk menekan jumlah rumah tidak layak huni dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR). Untuk provinsi Jambi sendiri lumayan banyak yaitu
sebanyak 4.500 unit.
Meski
baru di data ada gurat harapan kalau mimpi rumah pertama emak akan terwujud. Pak
RT pun menyarankan untuk membuat pondasi terlebih dahulu. Dengan dibantu warga
pondasi rumah pertama emakpun selesai.
Pondasi rumah impian pertama emak |
Pengajuan untuk mendapatkan program BSPS tidak sulit. Emak didampingi pak RT mengajukan permohonan ke kelurahan. Menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 13/PRT/M/2016, emak harus memenuhi syarat, syaratnya antara lain:
Jika berkas emak lolos akan mendapatkan dana tersebut sebesar Rp 17,5 juta untuk peningkatan Kualitas Rumah. Sebanyak 15 juta untuk pembelian bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Dana bantuan tersebut akan dicairkan melalui bank atau pos penyalur yang telah ditetapkan.
"Kalau emak tidak jadi dapat program BSPS gimana, Mak!" goda seorang anaknya.
Diluar dugaan emak menjawab, " iseh ono Allah 'kan? nek ndi takdirke duwe yo duwe, nek we wayahe duwe yo bakal duwe."
"Masih ada Allah 'kan? kalau sudah ditakdikan punya rumah, ya akan punya. Kalau sudah waktunya punya, akan segera punya rumah."
Do’akan ya teman supaya nama emak masuk sebagai penerima program BSPS karena untuk Kabupaten Bungo hanya sebanyak 350 unit. Semoga emak segera mewujudkan mimpi rumah pertamanya dengan segera. Dapat duduk dan berteduh di rumah yang layak, yang bersih, yang sehat dan tentunya penuh cinta dari anak-anaknya. Tidak seperti kisah seorang nenek tua berikut ini.
- Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah berkeluarga.
- Memiliki atau menguasai tanah: Tanah yang dikuasai secara fisik dan memiliki legalitas; b. Tidak dalam sengketa; c. Lokasi tanah sesuai tata ruang wilayah.
- Belum memiliki rumah, atau memiliki dan menempati satu-satunya rumah dengan kondisi tidak layak huni.
- Belum pernah memperoleh bantuan bedah rumah atau bantuan pemerintah untuk perumahan.
- Penghasilan paling banyak sebesar Upah Minimum Provinsi (UMP).
- Diutamakan yang telah memiliki keswadayaan dan berencana membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya.
- Bersedia membentuk kelompok maksimal 20 orang, disebut Kelompok Penerima Bantuan (KPB).
- Bersedia membuat pernyataan.
Jika berkas emak lolos akan mendapatkan dana tersebut sebesar Rp 17,5 juta untuk peningkatan Kualitas Rumah. Sebanyak 15 juta untuk pembelian bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Dana bantuan tersebut akan dicairkan melalui bank atau pos penyalur yang telah ditetapkan.
"Kalau emak tidak jadi dapat program BSPS gimana, Mak!" goda seorang anaknya.
Diluar dugaan emak menjawab, " iseh ono Allah 'kan? nek ndi takdirke duwe yo duwe, nek we wayahe duwe yo bakal duwe."
"Masih ada Allah 'kan? kalau sudah ditakdikan punya rumah, ya akan punya. Kalau sudah waktunya punya, akan segera punya rumah."
Do’akan ya teman supaya nama emak masuk sebagai penerima program BSPS karena untuk Kabupaten Bungo hanya sebanyak 350 unit. Semoga emak segera mewujudkan mimpi rumah pertamanya dengan segera. Dapat duduk dan berteduh di rumah yang layak, yang bersih, yang sehat dan tentunya penuh cinta dari anak-anaknya. Tidak seperti kisah seorang nenek tua berikut ini.
Referensi :Perumahan PUPR
Wahh alhamdulilah ya emak uda dapat rumah layak huni,,semoga emak bahagia terus and sehat selalu
“Jangan pedulikan bisikan-bisikan di sekeliling. Jangan jadikan ijazah, kerjaan, kekayaan tujuan kenapa harus sekolah. Karena kalau begitu, kamu akan kecewa. Namun, sekolah
semoga rumahnya cept berdiri kak
Semoga harapan memberikan rumah impian untuk emak segera terwujud. Dilancarkan. Aamiin.
.rumahnya berkah ya mbak linda
doaku semoga emak bisa lolos ya supaya bisa mewujudkan rumah impiannya :)
Turut prihatin dengan kondisi rumah si emak. Salut juga berjuang demi pendidikan anak anaknya
salut dengan semangat emak untuk menyekolahkan anakanaknya
semoga semua impian beliau terwujud
Alhamdulillah mba bisa membantu mewujudkan mimpi rumah emak mba...