4 Alasan Menulis Blog Versi www.halamansekolah.online
Daftar Isi
HAMKA dikenal sampai masa ini karena tulisannya. Petuahnya masih
didengar, semangatnya masih menyebar, ilmunya masih dimanfaatkan, mengalir dari
generasi ke generasi. Sesuai janji-Nya, pahala beliau juga akan terus bertambah
sampai zaman berakhir. Itu adalah salah satu alasan idealis kenapa aku menulis,
ingin menebar manfaat seperti beliau.
Aku mulai belajar menulis awal tahun 2009. Berkeinginan agar
tulisanku dimuat di surat kabar. Namun, masih mengalami penolakan. Setelah
kubaca-baca lagi ternyata memang tulisanku pada waktu itu hancur.
Kemudian, tahun 2018 aku aktif di komunitas bisa menulis media sosial,
harapannya setiap tulisan yang diposting dilirik, baik cerpen atau cerbung lalu
dipinang oleh penerbit. Lagi-lagi, belum rejekinya. Hanya beberapa yang
dibukukan dalam antalogi.
Sampai akhirnya, tekad menulis sedikit goyah karena kritikan
seorang teman. Inti kritikannya menulis fiksi itu tidak diperbolehkan. Bisa
jadi ketika berimajinasi setan ikut berperan, ikut main di dalam pikiran kita
dan menyesatkan. Pun, masih katanya membuang-buang waktu. Lebih baik untuk
belajar, untuk menghafal. Aku disodorin dalil-dalil. Tentu, aku yang awam dan
sebagai hamba yang ingin berbuat, sedikit guncang yang ada dalam hati. Namun,
balik lagi. Berfikir positif saja. Barangkali teman tersebut berniat baik. Sayang
sesama teman. Lalu, aku berinisiatif menulis kisah nyata dengan bumbu fiksi
saja. Malah aku tidak mengalami kesulitan dalam berimajinasi.
4 Alasan Menulis Blog Versi halamansekolah.online |
Alasan Kenapa Menulis Blog
Pada 2020, aku mulai menulis artikel di blog. Bukan karena temanku
itu. Tapi murni panggilan perblogan. Menurut pengamatanku, google lebih suka
artikel. Buktinya DA-ku tidak beranjak dari 1 selama berbulan-bulan posting
cerpen dan puisi di blog. Sekitar bulan Mei 2020, aku mulai posting artikel.
Alhamdulillah, ada perubahan di DA. Betapa senangnya ketika pada pertengahan
Agustus, halamansekolah.online sudah beriklan.
Aku semakin menikmati jadi blogger. Percaya diri kian ikut
berkembang tak kala beberapa artikel dimuat juga di platform berbayar. Lalu
dapat rejeki juga menjadi peserta terbaik dalam challenge menulis artikel selama 21 hari di MakmoodPublishing.
Namun, rasa di hati terhempas lagi. Semangat ini turun lagi. Naik
dan turun seperti gelombang. Ada yang membuat semangatku sedikit surut.
Sindirin dari teman kerja, katanya, “Aku tidak suka orang yang share info-info,
belum tentu orang tersebut ngerjain.”
Kata-kata itu bertepatan setelah artikelku yang berjudul tips agar tidak
tertidur setelah Subuh di Bulan Ramadhan.
Ingin langsung menjawab,”membeli kain kafan, tidak harus meninggal dulu,
‘kan?”. Tapi hal itu urung kulakukan, aku hanya pura-pura tidak mendengar. Aku
hanya berfikir, mungkin ini masukan agar aku konsisten terhadap apa yang telah
aku pelajari dan tulis.
Sebuah kenyataan, kita tidak bisa mengontrol perasaan orang lain
untuk menyukai diri ini. Di kehidupan, ada dua jenis orang yang akan merespon
kehadiran kita. Menyukai dan tidak menyukai. Sebaik apapun yang dikerjakan jika
di hati tidak ada rasa suka, diri tetap dipandang debu yang dikucek dari mata
mereka. Duh!
Alasan Menulis Versi Halamansekolah.online |
Nah, supaya tetap semangat biasanya aku mengingat lagi apa alasan
menulis blog:
Menulis untuk Berbagi
Ilmu bernilai 7 yang dibagikan masih lebih bagus daripada ilmu bernilai 10 yang hanya disimpan sendiri. Membagi ilmu yang sedikit jauh lebih baik daripada menyimpan banyak ilmu untuk diri sendiri. Isa Alamsyah
Aku
mulai tidak mendengar bisikan yang menjatuhkan. Aku tetap berdiri pada niat
awal apa alasan menulis. Ingin berbagi. Tentang yang kutahu, tentang yang
kulihat dan tentang yang kurasakan. Tentang apapun yang layak dibagikan pada
dunia.
Menulis untuk Investasi Akhirat
Aku ingin abadi dalam ingatan orang-orang tersayang, terutama anakku. Aku takut suatu hari kalau aku sudah mati, dia lupa aku.
Itu adalah motivasi utama seorang penulis keren yang bernama
Monica Anggen. Penulis buku best seller. Beberapa karyanya yang best seller:
- Ngagak Usah Kebanyakan Teori Deh. . . !
- Yakin Selamanya Mau Di Pojokan?!
- 99 Cara Berpikir ala Sherlock Holmes
- 99 Cara Mengasah Intuisi ala Sherlock Holmes
- 99 Cara Perbedaan Mengelola Waktu Miliarder vs Orang Biasa
- 99 Cara Bangkit dari Keterpurukan Miliarder vs Orang Biasa
Duh, jujur buatku iri. Investasi akhiratnya sudah banyak. Dia memang sangat totalitas dalam menulis. Pada suatu kesempatan di kelas Growthing, beliau memberikan materi motivasi menulis dari motor. Ia mengetik jawaban dari pertanyaan peserta dari sana. Amazing bukan?
Penulis
akan tetap hidup meskipun dirinya telah tiada. Karyanya tetap abadi mengalirkan
pahala yang terus menerus. Inilah alasan menulis terbesar saya agar punya
investasi akhirat.
Menulis untuk Lebih Berfikiran Positif
Positif! Dengan menulis kita terasah untuk selalu berfikiran
positif. Hukum alam sih, jika kita menulis hal yang baik, tentu berasal dari
pikiran dan asupan yang baik juga. Asep
Mahfudz (2012) mengatakan bahwa ucapan dan tindakan manusia merupakan produk
dari apa yang dipikirkan. What you think you real. Apa yang kita pikirkan
itulah yang akan terjadi.
Menulis untuk Lebih Produktif
Ketika menulis kita jadi lebih produktif. Banyak baca buku. Banyak
melakukan riset. Banyak mengamati. Banyak berbuat dan lebih berani dan percaya
diri.
Aku orangnya tipe kurang percaya diri. Namun, semenjak terjun di
blogger sedikit demi sedikit percaya diri muncul. Contohnya, pada acara
pendampingan dasa wisma. Aku memberanikan diri ngambil gambar istri bupati
selaku ketua PKK kabupaten. Eh, dapat kesempatan pula berfoto disamping beliau.
Duh, aku norak ya?
Menulis Blog Meningkatkan Produktifitas |
Kata mbak Monica,” alasan menulis harus dipertimbangkan
matang-matang karena dalam prosesnya tidak seperti kita lihat. Tidak seperti
yang kita bayangkan. Nulis. Posting di Blog. Lalu share. Dapat penghasilan.
Nyatanya, tidak seperti itu. Banyak proses aral melintang yang
butuh energy, kewarasan dan quota internet tentunya. Harus tahu teknis blog.
Usaha keras menaikan DA (domain authority) dan PA (page authority). Butuh
kesabaran ketika mendapati penghasilan yang tertera di adsance tidak sesuai
yang dibayangkan.
Terkadang aku suka bertanya dalam hati. Aku menulis di hening
malam. Di saat orang-orang lain tidur. Untuk apa? Untuk Siapa? Apalagi ketika
dishare viewnya hanya bijian. Jadi, gimana apa berhenti saja? Aku balikan lagi
hati, untuk mengingat alasan menulis yang pernah kutanamkan dalam hati dan
masih tertulis rapi di catatan pribadi.
Alhamdulillah, pathner hidupku mendukung. Kalau aku kurang mood
menulis dia biasanya mengajak keluar bersama anak-anak. Mampir ke toko buku.
Numpang baca sebentar. Lalu, jika ada kesempatan mengajakku sharing. Kata-kata
yang kuingat, “kerjakan yang tidak kita suka.”
Maksudnya kerjakanlah apa-apa yang tidak kita suka. Kita tidak
suka lembur malam hanya untuk menulis, tapi kerjakanlah. Kita gak suka kerja
keras, enak leyeh-leyeh tapi
kerjakanlah. Kita gak suka dipresure tapi kerjakanlah. Nanti akan ada hadiah
diluar dugaan kita yang dihadiahkan Allah.
Terlepas dari semua alasan menulis diatas, semoga dari sebuah
tulisan yang terlahir bisa menjadi jalan kita semakin dekat kepada yang memberi
hidup. Kalau alasan menulis teman-teman apa, sharing ya di kolom komentar!
Ya terlepas dari itu semua, tetap menulis aja terus! Semangat mbaknya :D
Salah satu alasan menulisku juga ingin bermanfaat untuk orang lain :)
Semoga kita dimudahkan ya mba, aamiin.
Tetap semangat, terus berkarya..apalagi sedang di kelas Mbak Monica yang memang keren prestasinya! Semoga makin sukses ya!!
Dan kata patner hidup, "lakukan saja hal yang membuat bahagia selebihnya lupakanlah".
Dukungan orang terdekat terutama patner mujarab banget.
Hmm kalau alasan saya menulis agar saya ingat apa yang saya pelajari , dan harapannya rangkuman pembelajaran dan pengalaman saya bisa bermanfaat juga bagi oranglain..
Padahal ya tulisan saya masi standar dan perlu perbaikan disana sini wkwkkw... Learning by doing deh ya kak hihihi
akhirnya malah sekarang keterusan nge blog buat nulis cerita traveling dan life story haha
Meksi banyak yang bilang saya terlalu ngoyo, tapi sebenarnya saya nggak ngoyo, saya hanya terbiasa mengerjakan sesuatu sebaik mungkin, meski kadang tidak saya sukai :)
Misal, menulis atau nonton drakor.
Sukanya nonton, tapi menulis itu wajib hahaha
Saya rasa kalau menulis fiksi selama dilandasi tanggung jawab kepada-Nya ngga apa-apa. Kan nanti ada tahap editing. Kalau dirasa jalan cerita nggak membawa manfaat, ga usah dilanjutkan.
Untuk teman yang berkata negatif pasti ada saja. Dasarnya kita berbagi info untuk membantu orang, belum pernah kita lakukan gak apa dan gak masalah juga kan.