Pembelajaran IPS dalam Globalisasi dan Keragaman Budaya
Baca catatan tentang biologi, 10 fakta tentang sel dari sahabatku Syafira Adlina, aku jadi ingat beberapa hari yang lalu ditantangin buat materi tentang pembelajaran IPS dalam globalisasi dan keragaman budaya. Belajar bareng lagi yuk!
Pengertian Globalisasi
Menurut pengertian dari Wikipedia, globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan di bidang infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, kemudian kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya dari negara di dunia.
Globalisasi juga memiliki arti suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-masalah yang ada menyangkut berbagai bangsa dan negara atau bahkan seluruh dunia. Pengertian lain dari globalisasi adalah keseluruhan yang terlibat dan saling berkaitan.
Pendidikan global adalah salah satu sarana agar siswa mengerti bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat dunia. Suka tidak suka semua akan terlibat secara langsung, secara global pada masalah atau isu dari yang bersifat global tersebut.
Ada beberapa masalah dan isu yang sifatnya global yang sering kita dengar atau kita temui secara langsung antara lain:
- Krisis energi, Dimana jumlah sumber energy yang tidak dapat diperbaruhi semakin terbatas. Misalnya saja, persediaan kandungan minyak bumi.
- Adanya perbedaan yang mencolok antara antara Negara kaya dan miskin.
- Jumlah penduduk yang bertambah pesat. Kepadatan penduduk itu yang akhirnya mendorong urbanisasi serta terjangkitnya penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kelaparan dan kemiskinan.
- Masalah yang berkaitan dengan populasi yang meliputi seluruh lingkungan bumi, seperti kerusakan hutan, pencemaran akibat industrialisasi, pencemaran udara sampai lapisan ozon yang semakin menipis.
- Perang, seperti yang masih dialami Israel dan Palestine
- Perdagangan internasional
- Komunikasi
- Perdaganagn obat terlarang
Dunia pendidikan sebagai bagian dari globalisasi hendaknya harus dikaitkan dengan penelitian tentang sebab-sebab, akibat-akibat, dan mengetahui kemungkinan penyelesaian dari isu-isu global tersebut. Sehingga generasi bangsa dapat berkontribusi dalam penyelesaian masalah-masalah global tersebut.
Masalah dan isu global memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Ruang lingkupnya bersifat dunia atau internasional.
- Isu-isu dan masalah-masalah yang terjadi bisa diselesaikan di meja perundingan multilateral, sebaliknya penyelesaian dan perbaikaan tidak dapat dicapai hanya oleh tindakan satu negara.
- Konflik berasal dari ketidaksepakatan tentang hakikat dan sebab masalah dalam membedakan nilai dan tujuan tentang jasil dan cara dan dalam kesulitan menemukan tindakan yang tepat yang diperlukan untuk menjamin hasil yang diharapkan
- Masalah dan isu-isu mempunyai sifat terus menerus. Masalah dan isu telah berkembang sebagai masalah dan isu yang berkelanjutan.
- Isu dan masalah terkait dengan hal lain.
Keragaman Budaya
Mengambil pengertian dari KBBI, Keanekaragaman budaya berarti etnik atau etnis bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa dan sebagainya. Sementara itu, menurut Kemdikbud RI, etnik atau etnis disebut juga suku bangsa. Koentjaraningrat berpendapat bahwa suku bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran budaya tersebut sehingga menjadi identitas.
Keanekaragaman budaya bisa diperkenalkan sejak usia sekolah dasar, di Indonesia sejak kelas 1. Dapat dilihat dari memperkenalkan baju adat, rumah adat, etnis. Dapat dilihat dibuku tema tokoh yang berdialog dari berbagai suku diambil dari berbagai daerah.
Selain itu, bisa juga dengan memulai dengan memperkenalkan perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa di kelas. Misalnya, perbedaan jenis kelamin, latar belakang pekerjaan orang tua.
Pelajaran IPS akan lebih menarik jika para siswa didorong mengenali berbagai perbedaan diantara mereka, tetapi tanpa melupakan kesamaan dan kebersamaan sebagai anggota kelas tersebut.
Tujuannya agar siswa memahami keanekaragaman budaya sehingga mengurangi masalah masalah yang terjadi dalam masyarakat seperti pembauran, prasangka dan ethnocentrism (melahirkan superioritas dan inferioritas).
Pembelajaran IPS dalam Globalisasi dan Keragaman Budaya
Pembelajaran IPS di SD memiliki fungsi menyiapkan para siswa agar paham mengenai mengembangkan kemampuan pemahaman terhadap diri pribadinya. Membekali mereka untuk mampu mengetahui dan menghargai masyarakat global dengan keanekaragaman budayanya, memperkenalkan proses sosialisasi, memberikan pengertian tentang pentingnya mempertimbangkan masa lampau dan masa kini dalam mengambil keputusan untuk masa datang dan berpartisipasi dalam aktivitas di masyarakat.
Berikut ini tujuan pembelajaran keaneragamna IPS di SD:
- Mampu mentransformasikan bahwa “sekolah” akan memberikan pengalaman dan kesempatan yang sama kepada semua siswa baik putra maupun putri sekalipun mereka memiliki perbedaan budaya, sosila, ras, dan kelompok etnik.
- Membimbing para siswa utnuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendekati masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.
- Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengan cara memberikan ketrampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap sosial.
- Membimbing para siswa mengembangkan kemampuan memahami saling keterhubungan dan ketergantungan budaya dan mampu melihatnya dari pandangan yang berbeda-beda.
Sementara itu tujuan pengajaran globalisasi dalam IPS adalah:
- Mampu menanamkan pengertian bahwa sekalipun mereka berbeda tetapi sebagai manusia memiliki kesamaan-kesamaan
- Membantu para siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman bahwa bumi dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan dan lebih banyak memiliki kesamaan budaya daripada perbedaannya.
- Membantu para siswa memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi bersama.
- Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya.
Sementara itu John U.Michealis ( 1980) mengurai tujuan pendidikan keanekaragaman budaya dan etnis adalah sebagai berikut :
- Murid mempunyai kesadaran diri sebagai penghuni pelanet bumi, warga Negara dari masyarakat yang beraneka ragam budaya. Hidup dalam dunia yang makin kompleks interaksinya, mampu belajar berpikir, peduli, memilih dan bertindak sehingga bisa menikmati kehidupan di dunia ini sekaligus mampu menghadapi tantangan- tantangan yang datang padanya.
- Murid mampu menghargai hasil karya orang lain dan menerima pendapat atau keyakinan orang yang berbeda dengan dirinya. Bila orang mempunyai sifat yang demikian maka sifat-sifat etnosentrisme akan makin menghilang.
- Murid mampu memahami kebutuhan, perasaan, dan kementingan orang lain.
- Mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam kelompok etnis yang berbeda, untuk berkomunikasi dengan kelompok minoritas dan mayoritas, untuk memecahkan masaahh komplik dan mengambil tindakan untuk meningkatkan kondiri yang baru.
- Mengembangkan sikap, nilai, tingkah laku yang sportif terhadap berbagai kebudayaan atau berbedaan etnis, keinginan untuk memerani rasialisme, dan prasangka, setiap siswa dapat menghormati perbedaan antar individu, sadar terhadap keberhasilan politik atau menghargai berbagai faktor dalam meningkatkan kebudayaan.
Dari tujuan- tujuan yang telah dipaparka di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui pengajaran IPS SD diharapkan akan lahir generasi muda yang penuh pengertian akan keragaman budaya dan ikut bertanggung jawab dan peduli terhadap masalah dan isu global sesuai dengan tingkat pendidikan dan kematangan siswa tersebut.
Kesimpulan
Isu dan masalah sosial budaya dalam pengajaran IPS meliputi (1) globalisasi dan keragaman budaya, (2) masalah-masalah lingkungan dan pendidikan lingkungan, (3) masalah-masalah hukum, ketertiban dan kesadaran hukum, (4) masalah-masalah hukum dan pendidikan kesadaran hukum warga negara.
Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Arusnya pun semakin deras dan tidak terbendung. Dengan sekali klik di ponsel semua di dunia terhubung. Keragaman budaya ditukar dengan budaya asing. Karakter bangsa dipengaruhi oleh karakter bangsa lain. Agar generasi muda punya bekal dan dapat mengetahui nilai-nilai budayanya sendiri diperlukan pembelajaran IPS.
IPS sendiri merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang manusia dan pola-pola interaksi dengan lingkungan di luar dirinya. Pemahaman dan penghargaan terhadap manusia yang lain, mengapresiasi, dan mewarisi khasanah peninggalan peradaban manusia, dan yang lebih penting dalam hubungannya dengan masalah ekologi melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam secara rasional dan wajar.
Melalui pengajaran IPS SD, siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan kemampuannya dalam berinteraksi secara positif dan aktif dengan lingkungannya.
Dalam isu dan masalah sosial budaya dalam pengajaran IPS, khususnya globalisasi dan keaneragaman budaya kita diharapkan dapat memahami arti globalisasi secara baik agar dapat diperkenalkan kepada siswa agar meraka dapat menjadi warga negara yang baik. Memiliki pondasi yang kuat terhadap pengaruh globalisasi. Mempunyai filter yang dapat menyaring mana nilai postif dan mana yang negative dari globalisasi.
Melalui pengajaran IPS diharapkan lahir generasi muda yang penuh pengertian akan keragaman budaya dan ikut bertanggung jawab dan peduli terhadap masalah dan isu global sesuai dengan tingkat pendidikan dan kematangan.
Dari berbagai sumber.
Kalau menurutku walau anak IPA, gakpapa dong pelajari IPS juga yang banyak mempelajari tentang bagaimana terhadap bersosial di masyarakat, membahas tentang strata sosial dan lain nya yang menurutku menarik untuk dibaca.
.
Jadi kurang banget memang pengenalan akan budaya dan perbedaan antar negara.
Bagi saya sendiri, IPS itu seperti ilmu yang terus berkembang karena akan ada kebaruan terus menerus