Inilah Empat Peran Blogger dalam Membangun literasi Digital
Literasi digital adalah kecakapan dalam menggunakan media digital secara cerdas. Ini seperti life skill yang harus dimiliki seluruh bagian masyarakat. Mengingat Indonesia sebagai pengguna internet terbesar yaitu sebanyak 197 juta jiwa pada tahun 2020.
Literasi Digital
Literasi Digitalpun disosialisasikan di masyarakat dari tingkat sekolah sampai rumah tangga. Ini tidak lain karena deras perkembangan dunia digital membawa dampak negatif dan positif. Seperti dua sisi mata uang membawa tantangan serta peluang.
Dampak Negatif
Tatap maya yang dilakukan selama pandemic memberi sumbangan pemakaian internet yang besar. Jumlah waktu yang harus di rumah saja, membuat anak anak bosan dan bermain ponsel. Belum lagi, anak anak yang ditinggalkan saja dengan ponselnya di rumah, sementara orang tua bekerja. Tidak dipungkiri mereka bisa akses internet berbau pornografi bukan? Menghawatirkan.
Selain itu, anak anak menjadi sibuk dengan dunia ponselnya, mengacuhkan ayah, ibu serta teman. Ini juga terjadi dengan orang dewasa, dimana orang orang lebih sering kelihatan menunduk, fokus pada ponsel dari pada menyapa orang sekeliling.
Benda pipih itu juga menyihir pemakainya untuk mengalihkan perhatian pada buku. Menurunkan minat baca yang sebenarnya memang masih rendah. Budaya bacapun terjun bebas.
Belum lagi ujaran kebencian yang mudah sekali terlontar. Bahkan baru baru ini dua perempuan viral berkelahi gara gara tersinggung dengan status di whatapps-nya. Ada apa? Mengapa? Saatnya orang orang peduli pada literasi digital. Adanya pengawasan. Meletakkan ponsel sejenak, evaluasi agar memiliki kompetensi digital.
Dampak Positif
Di sisi lain, perkembangan media digital memberikan dampak positif. Dilansir dari kemdikbud.go.id banyaknya pemakai internet mendorong meningkatnya peluang bisnis e-commerce, lahirnya lapangan kerja baru berbasis media digital, dan pengembangan kemampuan literasi tanpa menegasikan teks berbasis cetak.
Akibatnya, banyak tumbuh usaha usaha baru kreatif yang menciptakan lapangan pekerjaan baru. Berjualan online, influencer, content writer, technopreneurs, youtuber, blogger serta banyak yang lainnya.
Peran Blogger Membangun Literasi Digital
Blogger adalah seseorang yang memilih menulis di blog. Disebut blogger jika konsisten terus menulis dan merawat blognya. Lalu apa perannya dalam membangun literasi digital? Sedikitnya ada empat peran yang dapat dilakukan seorang blogger yaitu:
Ikut serta dalam sosialisasi literasi digital
Blogger memiliki kesempatan yang sangat besar untuk ikut serta dalam mensosialisasikan literasi digital ke semua lapisan masyarakat sebagai pengguna internet. Ia bisa memberikan informasi bagaimana memanfaatkan internet dengan baik.
Baru baru ini saya menulis tentang sosialisasi literasi dan numerasi SD. Tanggapan teman teman dan sekolah sangat baik. Anak anak dan orang tua jadi tahu modul yang memperkenalkan literasi sejak dini. Kegiatan ini sekaligus membantu Kemendikbud untuk sosialisasi literasi dan numerasi SD.
Selain itu konten konten mengenai literasi digital yang ditulis lalu dishare akan membuat masyarakat melek literasi.
Menumbuhkan minat baca masyarakat
Internet sendiri bagi seorang blogger dapat melatih kemampuan berliterasi. Tidak menutup kemungkinan kemampuan menulisnya secara digital bisa menuju teks berbasis cetak. Dengan tema tertentu yang telah terkumpul lalu dicetak.
Menjadi Literat Digital
Literat adalah seseoarng yang tahu betul tentang literasi atau dalam kata lain melek bahasa. Blogger adalah literat digital, biasanya sering melakukan literasi kan? Nah, menurut Gemaulani setidaknya seorang blogger sudah harus paham tentang ilmu mahir menulis dan editing blogpost. Dalam kesempatan pengembangan kemampuan blogger yang diadakan oleh Growthing, ia menuliskan mahir menulis diawali dengan:
- Menentukan jenis tulisan yang akan ditulis. Apakah deskripsi, narasi atau story telling.
- Membuat Outline, agar tidak bingung
tentang apa yang akan ditulis.
- Maksimalkan Jumlah Kalimat dalam 1 Paragraf yaitu minimal 4 kalimat, atau tidak lebih dari lima baris.
- Memperhatikan Penulisan Huruf Kapital
- Teliti dalam menulis Partikel, Kata Ganti, Kata Depan, Kata Turunan
- Menggunakan Kata Hubung dengan tepat, biasanya untuk, yang, ke, di, dari, dan, namun, tetapi, sehingga, melainkan, serta sejenis lainnya ditulis menggunakan huruf kecil saat diletakkan pada judul maupun sub judul.
- Hati hati dalam Penulisan Singkatan, seharusnya kepanjangannya dulu baru singkatannya yang berada di dalam kurung.
- Melakukan Editing, sebaiknya diamkan sehari atau dua hari baca kembali pastinya akan menemukan celah.
Penulis Konten positif
Menjadi blogger yang menulis konten positif adalah pilihan. Konten tersebut akan bersaing dengan banyak konten yang berbau vulgar, kekerasan, dan hoaks. Selain berperan dalam membangun literasi digital. Hal ini juga menjadi lading pahala bagi seorang blogger.
Mengapa membangun literasi digital?
Literasi digital adalah hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ini. Tentu sama pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Agar setiap orang punya tanggung jawab terhadap penggunaan teknologi. Semua orang aware terhadap dampak negative. Memberikan proteksi terhadap diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Sehingga, konten konten berbau berita hoaks, ujaran kebencian, kekerasan dan kebohongan dapat ditangkal dengan kemampuan literasi digital tersebut. Tahu kapan dan bagaimana menggunakan teknologi sesuai tujuan yang baik.
Hasilnya, Literasi digital akan membangun kehidupan masyarakat dengan mindset yang baik, lebih kreatif dan yang bisa mengambil peluang dari derasnya arus internet. Bukan malah mudah termakan hoaks, mudah tersulut emosi, mudah dihasud, dan mudah ditipu. Sehingga kehidupan masyarakat aman dan damai.
Kesimpulan
Literasi digital sangatlah penting untuk seluruh lapisan masyarakat. Membangun budaya literasi digital adalah tanggung jawab bersama. Begitu juga dengan seorang blogger, mempunyai sedikitnya empat peran dalam membangun literasi digital. Jika semua masyarakat ikut berperan maka literasi digital akan berhasil. Keberhasilan ini adalah prestasi bersama dalam dunia pendidikan dan kebudayaan. Kamu blogger, apa peranmu? Sharing yuk di kolom komentar.
Bener banget ini literasi hal yang urgent dan penting. Apalagi buat blogger. Biar ngga gampang share sana sini apalagi yg ngga ada manfaatnyaaa.
Menulispun nggak bisa asal menulis kalau informasinya mau sampai tujuan dengan baik.
Terimakasih sharingnya kak
Terima kasih banyak untuk tulisan inspiratif dan motivatif ini mbak
Pembelaan dirinya adalah bahwa mencerahkan bukan hanya dengan hal positif (dalam arti membuat happy dan terasa konstruktif sesaat), namun juga bisa membuat pembaca lebih perpikir walau saat membacanya merasa tidak senang. Itu kata dosen saya ketika kuliah dulu...